
"Kami berusaha semaksimal mungkin menciptakan museum yang kaya, berbeda dan memberik kejuta bagi komunitas gay, lesbian dan transgender," kata Direktur Eksekutif komunitas GLBT, Paul Boneberg seperti dikutip dari laman San Fransisco Chronicle, Rabu (12/1).
Meski menjadi yang pertama di Amerika Serikat, museum ini adalah museum gay kedua di dunia. Yang pertama terletak di Jerman.
Lokasi museum ini terletak di jantung Castro, sebuah kawasan yang lekat dengan kaum homoseksual, tidak hanya terkenal bagi orang lokal tapi juga dikunjungi ribuan turis setiap tahun. "Kami berharap mereka datang ke museum dan mendapat cerita menarik soal kehidupan gay, lesbian, biseksual dan transgender," kata Boneberg.
Sejumlah barang yang berhubungan dengan gay dipamerkan, seperti kacamata merah muda Harvey Milk, meja milik Harvey Milk, manuskrip soal gay, juga mainan seks. Harvey Milk adalah politikus gay pertama yang menyatakan dirinya gay secara terbuka dan terpilih sebagai anggota dewan kota pada 1977. Setahun kemudian dia dibunuh.
Kurator dan dosen Sonoma State Universtiy's Don Romesburg mengatakan museum ini menggambarkan transformasi kehidupan kita dan masyarakat yang terpinggirkan. "Museum ini menjadi jantungnya," kata Romesburg.
http://www.tempointeraktif.com/hg/amerika/2011/01/13/brk,20110113-305873,id.html